A.I AKAN MENGULANG PERISTIWA SERUPA YANG TERJADI DI ERA
REVOLUSI INDUSTRI SEKITAR 1760-1840
Dika Dwi Putra Wijaya1, Marry K. Pratt2, Bernard Marr Forbes3, Priyanka Singh4, Rafael Timbo5
1,2,3,4,5 Fakulta Sastra Inggris, Universitas AL-GHIFARI, Indonesia
[email protected]1, [email protected]2, [email protected]3, [email protected]4, [email protected]5
Abstrak:
Penelitian ini
bertujuan untuk menjelaskan permasalahan tentang A.I (Artificial Intelligence) yang akas mendominasi industri dan masalah sama
yang terjadi di Revolusi
Industri sekitar 1760-1840, dikarenakan di era ini A.I sudah menjadi topik
pembicaraan yang ramai di
media. Emoted yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif
kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi dan kuesioner. Hasil analisis dari pengelolahan
data peneletian yang diketahui
bahwa, pengaruh negatif A.I terhadap pekerja memiliki kesamaan masalah yang terjadi di Revolusi Industri. Data yang digunakan
dalam penelitian ini menunjukan bahwa di masa depan
nanti A.I akan mendominasi industri dengan rilisnya aplikasi Chat-GPT dan A.I
Image Generator yang bisa mengerjakan
tugas dengan mudah, sudah banyak
orang yang menggunakan aplikasi
itu sehari-hari
sebagai cara untuk memudahkan pekerjaan mereka dan tidak hanya
itu, perusahaan besar-pun sudah menggunakan A.I. Revolusi Industri juga memiliki
hal yang sama seperti A.I, karena sekitar 1760-1840 adalah era dimana mesin pertama
kali dibuat dan dengan adanya mesin
evolusi manusia berubah waktu ke
waktu. A.I juga akan merubah
kehidupan di masa depan, tetapi dalam
proses perubahan itu ada dampak negatifnya.
Sama halnya yang terjadi di awal Revolusi Industri,
dimana mesin membawa dampak negatif ke kehidupan
manusia.
Kata Kunci: A.I, revolusi industri, masa depan, �mesin, pekerja.
Abstract:
This research aims to explain the issues surrounding A.I. (Artificial
Intelligence), which is poised to dominate industries, drawing parallels to
similar issues that occurred during the Industrial Revolution around 1760-1840.
A.I. has become a widely discussed topic in the media today. The research
method used is a qualitative descriptive approach. Data collection techniques
include observation and questionnaires. The analysis results from the data
processing reveal that the negative impact of A.I. on workers bears
similarities to the issues faced during the Industrial Revolution. The data
used in this research indicate that, in the future, A.I. will dominate
industries with the release of applications like Chat-GPT and A.I. Image
Generators, which can perform tasks with ease. Many people now use these
applications daily to simplify their work, and large companies are also
utilizing A.I. The Industrial Revolution had similar impacts to A.I., as around
1760-1840 was the era when machines were first invented, leading to gradual
human evolution over time. A.I. is also expected to change life in the future,
but this transformation process comes with negative impacts. This mirrors the
early Industrial Revolution, where machines also brought negative effects to
human life.
Keywords: A.I., Industrial Revolution,
future, machines, workers.
Pendahuluan
Saat ini, media sedang ramai dengan
kemunculan-nya A.I (Artificial Intelligent) yang bisa membantu penggunanya seperti: menyelesaikan tugas essay, membuat tiruan gambar, berkomunikasi dengan pengguna, menghasilkan cerita dengan mudah, dll,
hanya dengan menggunakan Chat-GPT (Saputra, 2023). A.I sangat bermanfaat sekali bagi pengguna
yang sedang kesulitan dengan masalah yang mereka hadapi itu, dengan
A.I yang bisa membantu mereka dengan mudah
hanya mengetik apa saja yang mereka
inginkan dan A.I bisa menyelesaikannya dengan langsung, karena A.I tersambung dengan internet dan bisa mengakses fitur-fitur lain-nya.
https://www.nibib.nih.gov/sites/default/files/inline-images/AI%20600%20x%20400.jpg
Walaupun A.I sangat bermanfaat sekali untuk digunakan, dikarenakan fitur-nya yang bisa membantu masalah-masalah
pengguna yang sedang miliki dan mempunyai
hasil positif yang bisa membuat A.I menjadi asisten sang pengguna. Tetapi, A.I juga membuat orang lain berpendapat negatif dengan keahlian A.I yang bisa membuat sesuatu
dengan mudah dan cepat, dikarenakan banyak
orang-orang dan perusahaan besar yang menggunkan A.I sebagai alat untuk
bekerja (Fadilla et al., 2023; Sari, 2016).
Perusahaan-perusahaan besar sudah merencanakan
untuk memakai A.I sebagai alat pengganti
bagi pekerja, khususnya perusahaan hiburan yang akan
menggantikan penulis dan artis-artisnya, karena keahlian A.I yang sangat bermanfaat bagi perusahaan, seperti: daya bekerjanya
yang cepat, tidak memperlukan gaji, dapat digunakan 24 jam tanpa henti, dan
selalu bekerja efisien. Sebab ini-lah, orang-orang berpendapat
negatif terhadap A.I yang
Akan menggantikan pekerjaan
meeker dengan A.I, dan sudah banyak para
pekerja yang memprotes tentang itu di media.
Penelitian ini penting karena AI semakin mendominasi industri, mengulangi pola dampak sosial dan
ekonomi yang terjadi selama revolusi Industri. AI mempermudah
pekerjaan, tetapi juga menimbulkan ancaman terhadap tenaga kerja, khususnya
di sektor dengan keterampilan rendah hingga sedang. Contoh nyata adalah ancaman
terhadap pekerja kreatif di industri hiburan, yang memicu pemogokan besar-besaran. Selain itu, adopsi AI tanpa regulasi yang memadai berpotensi memperburuk ketimpangan ekonomi dan sosial.
Ketergantungan pada AI juga dapat mengurangi kreativitas dan disiplin manusia. Penelitian ini bertujuan memahami
dampak AI, belajar dari sejarah Revolusi
Industri, dan memberikan rekomendasi untuk kebijakan dan strategi yang memitigasi risiko sambil memaksimalkan manfaat teknologi.
Rafael
Timbo. (2024). �Pros And Cons of AI� Revelo, November 6, 2023 Updated on April 11,
2024,
Internet.
Menurut
artikel Forbes, A.I (2019) �mempunyai pontesi untuk
menyebabkan kehilangan pekerjaan di beberapa industri, terutama bagi para
pekerja yang keterampilannya rendah. Apalagi jika A.I teknologi akan terus
mengembangkan system-nya dan makin menjadi lebih efisien, hal ini membuat para
pekerja harus beradaptasi atau belajar skill
baru yang relevan bagi perubahan lingkungan kerja yang baru (walaupun di media
ada bukti bahwa A.I dan teknologi-teknologi lain akan membuat lebih banyak
pekerjaan dibandingkan menyingkirkan pekerjaan). Secara khusus hal ini sangat
benar bagi pekerja yang keterampilannya rendah, dikarenakan tenaga kerja di
saat ini.
A.I
memiliki potensi untuk membuat ketidaksamaan ekonomi di masyarakat, dengan
industri besar dan pemerintah yang berkepemilikan terhadap A.I akan berdampak
lebih buruk dengan ketidaksamaan kekayaan dikarenakan mereka mendapatkan banyak
keuntungan dari A.I sementara bisnis kecil harus berusaha keras untuk bersaing
di dunia ekonomi. Tetapi, pemerintah memberikan kebijakan dan inisiatip untuk
mempromosikan ekonomi yang adil seperti: program
reskilling, social safety nets, dan inklusif perkembangan A.I yang menjamin
keseimbangan peluangnya distribusi yang dapat membantu melawan ketidaksamaan
ekonomi.
Dengan
ini, orang-orang akan menyadari bahwa betapa buruknya A.I terhadap dunia
pekerjaan di masa depan yang akan datang. Banyak potensi-potensi lain yang
beresiko buruk bagi manusia yang akan berpengaruh ke pola pikir dan
kedisiplinan orang, sebabnya A.I dapat membuat orang-orang menjadi kekurangan
kreatifitas, kehilangan keterampilan, bermalas-malasannya bertambah, dan
produktivitasnya berkurang, dikutip di forum TechTarger Network.
Marry
K. Pratt. (2022). Teori-teori ini sangat berguna
untuk memberikan infotmasi kepada orang-orang yang menggunakan A.I, walaupun
A.I itu sangat efisiensi dan dapat digunakan selama 24 jam, tetapi A.I memliki
pengaruh buruk bagi manusia yang membuat mereka tidak berinovasi dan hanya
menghandalkan A.I.
Metode
Dalam penelitian ini, saya menggunakan
mooted deskriptif kualitatif
yang sudah
tertulis di abstrak. Dengan metode ini saya
bias menggambarkan teori saya dengan informasi
yang tercantum di Revolusi Industri dan artikel-artikel
tentang A.I. Dengan data
yang terkumpulkan dan di analisiskan, saya dapat menemukan pola dan temuan
yang terkait dengan masalah ini seperti
mogok industri ke Hollywood, penggunaan A.I di kehidupan sehari-hari, dan sisi negatif mesin
di Revolusi Industri, observasi
ini berdasarkan teori yang tercantum di internet.
Kekhawatiran yang terjadi di internet dengan
kemunculan A.I membuat orang-orang mulai berpendapat positif dan negatif
terhadap A.I, kebanyakan tanggapannya positif karena betapa gunanya A.I ke
kehidupan sehari. Tetapi, orang-orang tidak memperhatikan dampak negatif yang
terpengaruh ke orang-orang sekitarnya. Maka dari itu masalah ini sangat penting
untuk dibahas bagi para pengguna A.I terutama perusahaan, karena ini saya
membuat penelitian tentang masalah A.I dengan teori peristiwa Revolusi Industri dan dari penelitian
lain yang tercantum di internet.
Hasil dan Pembahasan
Kemunculan A.I (Artificial
Intelligent) tidak hanya membawa kemajuan penting yang berpendapat positif
dan berpendapat negatif di berbagai bidang, maka dari itu akan disampaikan
beberapa hal yang berkaitan dengan betapa buruknya A.I:
1.
A.I Generated
A.I dapat bekerja selama 24 jam dan melakukan
pekerjaan manusia sehari-hari, termasuk Arts (seni). A.I Generated memperoleh
keuntungan dengan kepopulerannya di media, tetapi hal ini berpengaruh terhadap
tradisional Artists (seniman) yang menggunakan tangan untuk melukis,
karena urusan ini membuat mereka khawatir dengan kerja keras mereka. Dikutip di
forum Medium, bahwa modern teknologi sekarang ini mempunyai kemampuan
untuk membuat karya seni dengan cepat dan mudah. Karena ini para arist
mendapatkan tantangan untuk bersaing dengan A.I, yang membuat nilai skill
tradisional artist merendah dan menyebabkan peluang bagi para artist menurun.
Hal inilah yang mebuat para artist kesulitan
untuk menonjolkan dan dikenali dengan bakat mereka, terutama ketika orang-orang
menggunakan A.I Generated untuk membuat karya seni lalu di pamerkan ke media
akan membuat kosekuensi negatif di market seni. Selain itu, etika implikasi
dari A.I arts memperluas keburukan kemanusiaan tentang seni, karena A.I
algorithm itu terlatih dengan data yang luas dan didapatkan dari internet,
yang mungkin berisi copyright material tanpa nama baik sang artist
yang sesuai. Ini menimbulkan pertanyaan tentang hak kepemilikan dan etika dalam
penggunaan copyright material untuk membuat karya seni dengan A.I
Generated. Bisa dikatakan bahwa A.I membuat karya seni itu dengan cara
meniru karya seni orang lain yang sudah ada di media. Walaupun ciri-ciri ini
sangat tidak beretika dan salah, masih ada orang-orang yang menggunakan A.I
Generated untuk membuat karya seni, terutama perusahaan besar di industri
hiburan yang ingin menggantikan para artist denggan A.I (Popova & Karadzhov, 2023; Vanhaecke, 2023)
2.
Hollywood strike
Dikarenakan industri
hiburan akan mengantikan artis,seniman,dan
penulis dengan A.I, mereka berdemo untuk menghentikan industri hiburan diganti oleh A.I, khususnya Hollywood di Amerika.
Mereka memprotes
industri hiburan seperti: Netflix, Disney, Warner Bros, dll, yang akan menggunakan A.I untuk membuat film dan TV series,
bahkan video game juga.
Di bulan Juli 2023, pemotres bergabung ke
Hollywood trade union dan membuat
organisasi mogok industri seperti Screen Actors
Guild (SAG), American Federation of Television and Radio Artist
(AFTRA), Writers Guild of America (WGA), dan Directors Guild of America, organisasi-organisasi
ini yang ingin menghentikan industri hiburan untuk memakai
A.I. Setelah organisasi-organisasi
itu terus berdemo selama 5 bulan, akhirnya industri hiburan menyutujui keiginan pemrotes dan mogoknya
berakhir, untuk sekarang.
Dikarenakan perusahaan
hiburan akan mengantikan artis,seniman,dan
penulis dengan A.I, mereka berdemo untuk menghentikan industri hiburan diganti olio A.I, khususnya Hollywood
di Amerika. Mereka
memprotes industri hiburan seperti: Netflix,
Disney, Warner Bros, dll, yang akan menggunakan A.I untuk membuat film dan TV series, bahkan video
game juga. Di
bulan Juli 2023, pemotres bergabung ke
Hollywood trade union dan membuat
organisasi mogok industri seperti Screen Actors
Guild (SAG), American Federation of Television and Radio Artist
(AFTRA), Writers Guild of America (WGA), dan Directors Guild of America, organisasi-organisasi
ini yang ingin menghentikan industri hiburan untuk memakai
A.I. Setelah organisasi-organisasi
itu terus berdemo selama 5 bulan, akhirnya industri hiburan menyutujui keiginan pemrotes dan mogoknya
berakhir, untuk sekarang (Banks et al., 2024).
Sumber:https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRuMM7fV9vjE_jwdbLMwg1VwH-Ai_oCdEFGsg&s
3.
Revolusi Industri 1760-1840
Mengapa kejadian ini terkait dengan
peristiwa Revolusi Industri, karena di abad 18 adalah era dimana mesin
pertama kali dibuat dan dikembangkan di Eropa (Savitri, 2019). Dua orang inggris
bernama Willianm dan John Cockerill yang membawa Revolusi
Industri ke Belgia dengan mengembangkan toko mesin di Liege (sekitar 1807),
dan Belgia menjadi negara pertama yang merubah benua Eropa secara ekonomi. Di era
ini mesin mendominasi industri ekonomi Eropa, dengan tingkat produksi dan
daya guna yang cepat untuk membuat lebih banyak barang-barang dengan mudah,
membuat perusahaan-perusahaan memakai mesin sebagai alat kerja yang lebih
berguna daripada buatan tangan. Hal ini menyebabkan perusahaan menaiki
produksi, menurunkan harga produksi, membuat lebih banyak barang, dan gaji yang
membaik.
Walaupun aspek Revolusi Industri teknologi
dan ekonomi membawa banyak perubahan penting di segi ekonomi dan sosial, di
awal tahapan ini lebih memperdalam ke penderitaan dan kemiskinan
pekerja, dikarenakan kehidupan dan nafkah mereka bergantung kepada alat
produksi yang mahal dan hanya beberapa orang yang mampu mempunyai-nya. Dengan
keamanan kerja yang kurang membuat para pekerja sering diganti oleh kemajuan
mesin, dan alasan lainnya karena perusahaan ingin menurunkan anggaran untuk
membuat barang. Sebab ini menyebabkan masyarakat Eropa menderita
kemiskinan dan kekurangan kebutuhan hidup mereka, dengan ketidak adilan
pembagian pendapatan mengakibatkan banyak orang melakukan tindak kejahatan
seperti: pencurian, membunuh, dan permekosaan terhadap perempuan. Akibat
pengangguran yang tinggi dan pendapatan yang rendah membuat masyarakat Eropa
bertindak tercela ini, sampai anak-anak mengambil pekerjaan pabrik (Bonciu, 2022).
Sumber:https://encryptedtbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRWKuvMZQwnuFA8jRtkMfobhys4ZQwrwr4nPw&s
4.
Media Yang Mengadaptasikan Cerita Tentang A.I
Sebab-sebab inilah mengapa A.I akan
mendominasi industri dengan daya tenaga yang efisien dan bisa bekerja secara
gratis, ciri-ciri ini bisa saja membuat para pekerja diganti oleh A.I karena
kegunaannya yang lebih untung. Dampak negatif
terhadap A.I sudah banyak di adaptasikan ke media-media seperti: film,
TV series, dan game. Direktur media ini menunjukan bahwa A.I itu sangat salah
dan buruk untuk membiarkan A.I mendiami di dunia, karena mereka menunjukan
jika A.I dibiarkan saja hidup bebas
mereka akan menjadi rusak, melanggar sistem mereka, dan self-aware.
Direktur media-media itu ingin memberitahukan
ke para penonton
bahwa A.I itu tidak dapat dipercayai
dan berbahaya dengan menunjukan dampak negatif tentang A.I ke media, dan sudah banyak
orang yang percaya dengan tanggapan direktur tentang A.I. Keunggulan direktur untuk membuat propaganda ini sangat berpengaruh sekali ke para
penonton, karena sampai sekarang orang-orang yang percaya dengan propaganda itu masih memegang
pemikiran tentang A.I yang tidak bisa dipercayai
dan berbahaya.
Salah satu
contoh film, TV series, atau
game yang menunjukan dampak
buruk tentang A.I adalah: Avengers: Age of Ultron,
The Matrix, I,Robot, M3GAN,
The Creator, Ex Machina, Terminator 2: Judgement Day, Wall-E, Portal 2, Horizon Zero Dawn, dan Detroit: Become Human. Inilah
beberapa media yang menunjukan
A.I itu berbahaya dan tidak dapat
dipercaya (Soraya & Nasir, 2019),
media yang memiliki pengaruh
besar kepada penonton di antaranya Avengers:
Age of Ultron, Horizon Zero Dawn, dan
Detroit: Become Human. Disini menceritakan A.I yang rusak dan self-aware bisa berdampak besar bagi kehidupan
manusia dengan melawan tugas dan
sistem mereka yang mengakibatkan bencana dan kejahatan disekitar
manusia.
Menurut saya,
media adaptasi tentang A.I
yang paling tepat adalah game
bernama Detroit: Become Human, karena game ini memperlihatkan masa depan jika A.I mendominasi industri, banyak orang yang menganggur dan susah
hidup di game itu dikarenakan perusahaan sudah menggunakan A.I sebagai alat kerja
yang lebih efisien daripada manusia. Hal ini pun yang membuat Revolusi Industri memiliki masalah yang sama seperti yang diceritakan di Detroit: Become Human, dimana mesin mendominasi industri yang berdampak burke ke manusia (Khusainova et al., 2023).
Sumber : (Stokel-Walker, 2024)
5.
Debut Tentang Mobil Tesla dan Tesla Bot: Optimus
Mogok industri ke Hollywood di Amerika hanya
awalannya saja bagi perusahaan yang akan menggunakan A.I, karena sekarang sudah
ada mobil listrik otomatis yang bisa menyetir sendiri tanpa pengemudi dan
humanoid robot A.I yang mampu melaksanakan pekerjaan yang tidak aman,
membosankan dan berulang-ulang.
Tesla,
inc. Perusahaan yang dimiliki
oleh Elon Musk telah membuat Tesla Autopilot mobil dan Tesla
Bot: Optimus, dengan Tesla Autopilot mobil pengendara bisa memilih
lokasi tujuan dengan mudah hanya dengan memilih lokasi dan mobil Tesla
akan berkendara secara otomatis dengan sendirinya ketempat tujuan yang
pengendara sudah perintahkan, dan sedangkan Tesla Bot: Optimus yang saya
udah jelaskan diatas bisa bekerja sebagai pengguna asisten hanya
dengan memberi perintah ke Tesla Bot: Optimus dan dia akan mengerjakan
tugasnya itu, untuk saat ini Tesla Bot: Optimus hanya prototype
dan belum diterbitkan ke dunia.
Jacob Biba. 2024. �Tesla�s Robot, Optimus:
What We Know So Far� Builtin.com, October
15, 2024, internet. https://builtin.com/robotics/tesla-robot
Sumber:https://encryptedtbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTrl49l7h7WlJ17bIfCW0cELK7t77mcAtspDrrtE6wQUqti6Jl0LY1vDgZ_yxm2630YcT0&usqp=CAU
Kesimpulan
Dari
sebab-sebab inilah A.I bakalan mendominasi industri di masa yang akan datang
dan akan mengulang peristiwa yang terjadi di Revolusi Industri sekitar 1760-1840, peristiwa yang bakal terjadi
yaitu: banyaknya pengangguran yang akan terjadi, orang-orang akan mencuri
barang atau uang untuk bertahan hidup, dan pekerjaan akan menjadi sulit untuk
dicari. Seperti yang saya sudah contohkan diatas seperti mogok industri ke Hollywood di Amerika adalah salah satu
peristiwa bagi A.I yang mengganti pekerjaan di dunia hiburan, walaupun
perusahaan hiburan tidak akan menggunakan A.I tetapi untuk kedepannya belum
tentu mereka benar-benar tidak akan menggunakan A.I, dan dengan Tesla Autopilot mobil dan Tesla Bot: Optimus bisa menggatikan
pekerjaan sehari-hari, contohnya: pengiriman barang/paket, kasir, pembantu,
taksi, dll. yang bisa kita lakukan untuk mencegah
peristiwa ini terjadi, yaitu dengan cara memperingati tentang masalah ini ke media atau share ke orang-orang disekitar. Kalau tidak, berdemo ke perusahaan untuk
di menggunakan A.I seperti para artis yang mogok industi ke Hollywood. Larang orang-orang yang
menggunakan A.I sebagai alat untuk mempermudah mendapatkan nafkah mereka,
terutama perusahaan. A.I tidak etis untuk digunakan, membuat para penggunanya
malas, tidak punya kreatifitas, dan kedisiplinan mereka menurun. Lebih buruknya
lagi, akan banyak orang yang menganggur dan digantikan oleh A.I, maka dari itu
jangan sampai perusahaan menggunakan A.I dengan cara memprotes. Walaupun
sekarang ini A.I belum menjadi masalah besar karena A.I dipakai sebagai asisten
untuk mengobrol, tetapi semoga saja peristiwa ini tidak terjadi.
Daptar Pustaka
Banks, M. J., Bird, K., Fratini, D., Hall, B., Hill, E.,
McLean, A. L., Smukler, M. M., Monticone, P., & Warner, H. (2024). Hollywood Unions. Rutgers University
Press.
Bonciu, F. (2022). Objective
Requirements for an Effective Transition to a Green Economy. Global Economic Observer, 10(1).
Fadilla, A. N., Ramadhani, P. M.,
& Handriyotopo, H. (2023). Problematika Penggunaan AI (Artificial
Intellegence) di Bidang Ilustrasi: AI VS Artist. CITRAWIRA: Journal of Advertising and Visual Communication, 4(1), 129�136.
Frederick, B. (2022). Artificial Intelligence in Computer
Networks: Role of AI in Network Security.
Khusainova, E., Dodwell, E., &
Mitra, R. (2023). SOAR: Simultaneous Or‐of‐And Rules for
classification of positive and negative classes. Stat, 12(1), e577.
Manheim, K., & Kaplan, L.
(2019). Artificial intelligence: Risks to privacy and democracy. Yale JL & Tech., 21, 106.
Popova, R., & Karadzhov, V.
(2023). Artificial Intelligence�Some Ethical Issues in the Context of State
Government. International Applied
Social Sciences Congress, 76.
Saputra, A. B. (2023). Peran AI dalam Dunia Pendidikan. CV
Brimedia Global.
Sari, M. (2016). Audit tata kelola
ti menggunakan kerangka kerja cobit pada domain ds dan me di perusahaan kreavi
informatika solusindo. Fakultas
Komputer.
Savitri, A. (2019). Revolusi industri 4.0: mengubah tantangan
menjadi peluang di era disrupsi 4.0. Penerbit Genesis.
Siagian, F. E. (2024). Do Medical
Students Still Need Practicum and Laboratory Classes in the Age of Artificial
Intelligence? Asian Journal of
Advanced Research and Reports, 18(11),
149�160.
Soraya, I., & Nasir, I. M.
(2019). Perancangan Logo Inilah. Com Dalam Membangun Image Sebagai Portal Media
Aktual. Komunika: Journal of
Communication Science and Islamic Da�wah, 2(2), 105�111.
Stokel-Walker, C. (2024). How AI Ate the World: A Brief History of
Artificial Intelligence�and Its Long Future. Canbury Press.
Vanhaecke, L. (2023). Where Artificial Intelligence Meets Art.
Ghent University.