Hubungan Antara Agama dan Filsafat dalam Tafsîr Al-Mishbâh Karya M. Quraish Shihab.
DOI:
https://doi.org/10.58344/jig.v2i11.221Keywords:
akal, agama, filsafat, tafsîr al-mish, wahyuAbstract
Pandangan Quraish Shihab perihal agama dan filsafat bertitik tumpu pada pandangannya akan wahyu dan akal. Wahyu dan akal mendorong manusia untuk merenungkan keajaiban alam semesta yang menuntunnya untuk meniscayakan wujud Tuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan relasi agama dan filsafat dalam Tafsîr al-Mishbâh karya M. Quraish Shihab. Penulis menggunakan metode deskriptif-analitik dengan pendekatan teori hermeneutika filosofis Gadamer dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa penjelasan Tafsîr al-Mishbâh terhadap ayat-ayat yang memuat persoalan-persoalan filsafati menghasilkan suatu rumusan bahwa terdapat jalinan konvergensi antara agama dan filsafat. Agama yang dimaksud adalah agama Islam karena penelitian ini mengkaji persoalan agama melalui Al-Qur`an. Sedangkan filsafat yang berelasi dengan agama adalah filsafat yang bersifat teistik-praktis-ekoteologis. Penelitian ini juga menghasilkan suatu teori bahwa semakin seseorang mengolaborasikan filsafat dan agama dalam hidup, semakin ia mampu bersikap bijak dalam membangun kehidupan. Teori ini berpijak pada pandangan K. Bertens yang menyatakan bahwa pemikiran filosofis mampu membawa manusia pada kebijaksanaan dalam memandang segala persoalan dalam kehidupan yang kompleks. Pada akhirnya, filsafat dan agama dapat mengarahkan manusia pada keimanan dan tindakan-tindakan etis. Manusia yang beriman dan beretika dapat bertindak secara tepat dan mengatur kehidupan dengan baik.
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Nur Hamidah Arifah1, Abd. Muid N.2, Nurbaiti3https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/deed.id