Kontribusi Filsafat Soren Aabye Kierkegaard dalam Membangkitkan Harapan di Tengah Pengalaman Bencana Kemanusiaan
DOI:
https://doi.org/10.58344/jig.v2i11.222Keywords:
bencana kemanusiaan, kierkegaard, keputusasaan, harapanAbstract
Tujuan utama penelitian ini adalah mengeksplorasi relevansi filsafat eksistensialisme Kierkegaard dalam membangun harapan di tengah keputusasaan akibat bencana kemanusiaan. Salah satu dampak bencana kemanusiaan ialah pengalaman keputusasaan. Pengalaman ini muncul ketika manusia dihadapkan pada aneka kebijakan untuk mengurangi korban bencana kemanusiaan. Metode yang digunakan dalam tulisan ini ialah analisis kritis terhadap filsafat eksistensialisme Kierkegaard dan relevansinya dalam membangkitkan harapan di tengah bencana kemanusiaan seperti gunung meletus, banjir, tanah longsor dan tsunami. Melalui gagasan wilayah eksistensi dan keputusasaan dalam aliran filsafat eksistensialisme Kierkegaard, studi ini menemukan beberapa hal. Pertama, manusia tidak bisa mengandalkan dirinya sendiri dalam situasi bencana kemanusiaan saat ini. Kedua, ketika manusia putus asa, berarti ia harus melakukan sesuatu terhadap dirinya, termasuk berani masuk ke dalam wilayah eksistensi yang lebih tinggi. Ketiga, harapan dalam diri yang Ilahi melatih manusia untuk tetap sabar terhadap segala kebijakan dari pemerintah yang pada intinya membatasi ruang gerak para korban.
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Filistus Teodorus Najuhttps://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/deed.id